Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman menggunakan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) sekaligus Penandatanganan Perjanjian kerja sama menggunakan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta pada Jakarta beberapa waktu kemudian.

Hal itu dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran paham radikal serta intoleransi, dan buat mencegah penyebaran paham radikal, intoleransi serta terorisme pada kampus.

kegiatan ini berlangsung secara tatap muka bertempat di Hotel Sultan Jakarta yang di hadiri para pimpinan BANPT, Pimpinan LVRI serta Pimpinan UPN Veteran Jakarta dengan total peserta 40 orang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

ke 2 aktivitas tadi merupakan bagian dari kolaborasi serta sinergi BNPT dengan multipihak (Pentahelix) dalam rangka pencegahan penyebaran paham intoleransi, radikalisme dan terorisme di kalangan anak muda Indonesia.

ketua BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar mengungkapkan, aktivitas ini diselenggarakan karena untuk mencegah penyebaran paham radikal, intoleransi dan terorisme pada bidang Pendidikan.

“Kaula muda yang direkrut sang pihak yang mengembangkan intoleransi, radikalisme dan terorisme. Hal ini tidak boleh terjadi. Anak muda Indonesia harus paham menggunakan identitas bangsanya sendiri sehingga tidak terpengaruh oleh paham radikal terorisme,” jelas kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H.

Hal itu sesuai menggunakan nota kesepahaman yg telah dirancang beserta antara Kemendikbud Ristek dan Kemenag RI.

“Ini perihal pencegahan penyebaran paham radikal, intoleransi dan terorisme pada bidang pendidikan,” kentara dia.

Rektor UPN Veteran Jakarta, Prof. Erna Hernawati berharap adanya output yang tentunya bermanfaat bagi kampus sesudah adanya kolaborasi ini.

output itu, istilah dia, mirip adanya pembinaan kepada dosen dan energi kependidikan di lingkungan kampus.

“kemudian adanya sosialisasi pada para dosen serta tenaga kependidikan serta mahasiswa pada lingkungan kampus terkait pencegahan pemahaman radikal, intoleransi, serta terorisme,” jelas beliau.

UPN Veteran Jakarta, lanjut dia, akan terus mengawal aktivitas para mahasiswa serta mahasiswi pada lingkungan kampus, supaya semua aktivitas serta aktivitas jauh dari paham radikal, intoleransi serta terorisme.

“Kita wajib terus manunggal buat melawan paham-paham tadi,” sebut Prof. Erna.

ketua awam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Mayjen Tentara Nasional Indonesia (purnawirawan) Saiful Sulun menyebutkan, saat ini bangsa Indonesia sedang ancaman penyebaran paham radikal, intoleransi, serta terorisme.

Maka asal itu, sebut dia, bukan hanya BNPT yg wajib bergerak, namun semua pihak, baik asal LVRI juga bidang pendidikan, dalam hal ini UPN Veteran Jakarta.

“UPN Veteran Jakarta galat satu pendukung terbaik yang mampu ikut membantu kita dalam mencegah penyebaran paham radikal, intoleransi, dan terorisme pada bangsa serta negara kita,” tukas beliau.