Kuliah merupakan impian bagi banyak orang untuk bisa merubah pola pikir calon mahasiswa menjadi lebih banyak memiliki pengetahuan. Namun banyak orang beranggapan bahawa kuliah di luar negeri bisa memberikan masa depan yang lebih baik dan menjanjikan sukses. Mungkin kamu juga menjadi salah satu orang yang punya mimpi untuk melanjutkan pengajaran di luar negeri. Pertimbangannya mulai dari akreditasi kampus luar negeri yang “lebih diperhitungkan” untuk mendukung karirmu kelak, sampai peluang memperluas persahabatan dan memperkaya pengalaman hidup. Melainkan tentunya untuk dapat kuliah di luar negeri ackack.net, ada sebagian hal yang seharusnya dipertimbangkan mulai dari tarif sampai nasib karirmu di Indonesia.

Alasan Untuk Tidak Kuliah di Luar Negeri

1. Biaya Mahal

Sekiranya kau berkuliah di luar negeri dengan mengandalkan beasiswa dari pemerintah Indonesia yang notabene berasal dari uang rakyat, karenanya kau mempunyai tanggung jawab untuk tak menyia-nyiakan uang rakyat hal yang demikian. Tiap-tiap hari kau akan menikmati muatan mental untuk lulus pas waktu sebab pemerintah cuma akan membiayai kau pantas dengan batas masa studi. Jadi apabila kau memastikan untuk melanjutkan kuliah dengan beasiswa dari pemerintah, kau juga seharusnya siap untuk belajar dengan keras dan lulus pas waktu.

Baca Juga : Negara dengan Jurusan Kuliah Bisnis sampai Kedokteran Terbaik Dunia

2. Perbedaan tradisi yang ekstrim

Berkuliah di luar negeri berarti membuatmu dituntut untuk siap berhadapan dengan orang-orang dari latar belakang tradisi yang sama sekali berbeda denganmu. Tak segala orang dapat hidup bersih dan rapi tiap ketika. Kau akan menikmati beratnya hidup bersama orang lain ketika tinggal di student housing bersama housemates yang mungkin jorok, awut-awutan, doyan party atau mabuk sepanjang malam hingga mengganggu belajarmu, sampai yang menyenangi menggunakan barang-barangmu tanpa izin. Kau akan merasa betul-betul mujur jikalau cakap tinggal di private apartement dengan kamar mandi dalam dan dapur pribadi. Melainkan, tarif sewa private apartement tentu tak murah.

3. Perbedaan cuaca yang luar umum ekstrim

Tinggal di negara beriklim subtropis malah dingin mungkin akan membikin kau merasa betul-betul berterima kasih dapat tinggal di negara tropis seperti Indonesia. Cuaca di Indonesia dapat dibilang cukup hangat dan berteman. Kau tak memerlukan pakaian khusus cuaca tertentu dan dapat menggunakan macam pakaian yang itu-itu saja sepanjang tahun tanpa takut akan merasa terlalu kepanasan atau terlalu kedinginan.

Dapat mengamati salju mungkin yakni salah satu cita-cita terbesar kau ketika punya peluang tinggal di luar negeri, tapi percayalah bahwa tinggal di daerah bersalju selama berbulan-bulan tidaklah seenak yang kau bayangkan. Kau seharusnya menggunakan baju penghangat tebal dan sepatu hangat cuma untuk ke mini market yang lokasinya cuma di seberang apartemenmu. Cuaca mendung dan suram akan menyelimutimu berhari-hari. Jalur beku juga dapat berbahaya, jadi kau seharusnya ekstra hati-hati ketika berjalan atau berkendara.

4. Super kangen dengan masakan Indonesia

Mujur bagi kau yang dapat menemukan penjual bumbu atau rempah-rempah khas Indonesia di negeri rantau sana. Pun jikalau kau malas atau tak dapat memasak, masih ada pilihan makanan khas Thailand, China, India atau Arab yang rasanya mungkin cukup dapat diterima lidahmu. Melainkan jika kau tinggal jauh dari semua ‘kenikmatan’ itu apalagi jikalau lidahmu tak kunjung cakap menyesuaikan diri dengan makanan setempat, kau akan merasa tersiksa. Dapat jadi kau akan merasa frustasi sebab rindu yang teramat betul-betul pada makanan Indonesia. Usahakan kau dapat memasak kuliner simpel yang cukup untuk memenuhi nutrisi harianmu, karena akan betul-betul boros apabila kau seharusnya senantiasa eating out tiga kali sehari.

5. Belajar, belajar, dan belajar tiap hari

Jangan bayangkan kau dapat seenaknya jalan-jalan sepulang kuliah atau setiap weekend sebab muatan tugas-tugas kuliah yang kau bisa akan jauh lebih berat dari tugas-tugas sekolah atau kuliahmu di Indonesia. Dapat dibilang, tugas kuliah di luar negeri malah membuatmu tak punya waktu untuk mengeluh. Hari-harimu akan dihabiskan di perpustakaan. Waktumu akan disita oleh deadline tugas-tugas individu dan kategori. Apalagi memasuki ujian, kau seharusnya belajar jauh lebih keras dari umumnya. Jadi jangan bayangkan apabila kau akan dapat tak jarang jalan-jalan dan berfoto-foto ala turis kemudian menguploadnya ke social media. Waktu tamasya yang kau punya kemungkinan cuma ketika winter break atau spring break.

6. Banyak orang besar yang lahir dari kampus dalam negeri

Mungkin kau terinspirasi oleh Maudy Ayunda yang lulus dari University of Oxford, atau Cinta Laura yang mendapatkan double degree dari Columbia University. Dapat jadi kau juga bercita-cita menjadi pengukir sejarah seperti Mark Zuckerberg dan berkuliah di Harvard. Tak ada salahnya untuk berkhayal, tetapi jangan terlalu skeptis dengan kampus-kampus di Indonesia sebab banyak kok kampus dalam negeri yang sukses melahirkan orang-orang berhasil. Ucap saja B. J. Habibie yang alumni ITB, Sri Mulyani alumni Universitas Indonesia dan seorang alumni UGM yang kini menjabat sebagai Presiden RI, Joko Widodo. Tiga nama hal yang demikian cuma segelintir dari seperti itu banyak nama orang-orang hebat alumni kampus dalam negeri yang sudah membikin kita berbangga.

7. Pastikan Tujuan Setelah Lulus Kuliah

Sebelum memastikan untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri, sebaiknya kau sudah mengenal berharap jadi apa atau akan kemana arahmu sesudah lulus nanti. Bila kuliahmu dibiayai oleh beasiswa karenanya kau diharuskan untuk ‘membalas budi’ dan mempunyai kontribusi riil pada negara yang sudah membiayai studimu di luar negeri. Jangan hingga gelar prestisius dari kampus ternama di luar negeri menjadi sia-sia sebab kau gagal menggunakan ilmu yang jauh-jauh kau timba untuk kemajuan bangsa.