Semenjak 2018, Institut Teknologi Sumatera (Itera) menjadi perguruan tinggi pertama pada Indonesia yang mendirikan program Studi Teknik Sistem energi (TSE).
Tentu, kampus tersebut fokus pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Terkait hal itu, ada 5 kampus lain yg juga akan membuatkan prodi tadi.
Kelima kampus itu ialah:
1. Universitas Tanjung Pura Pontianak
2. Universitas HKBP Nommensen Medan
3. Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
4. Universitas Negeri Manado
5. Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar
Selanjutnya, Itera bersama lima kampus dan PT Wijaya Karya (Wika) Tbk., sepakat menjalin kerja sama pengembangan acara studi baru dengan penekanan EBT.
Adapun penandatanganan nota kesepahaman bersama atau MoU pada bidang tenaga terbarukan melalui pengembangan program studi, kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta inovasi pada bidang EBT dilakukan sang pimpinan perguruan tinggi tersebut di Itera,
Sebelum MoU, konsorsium perguruan tinggi, serta PT Wika, membedah perlunya pengembangan EBT dalam sebuah focus class discussion (FGD).
FGD tersebut turut dihadiri Direktur Kelembagaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kemendikbud Ristek, Lukman S.T., M.U.
Pentingnya mengembangkan EBT Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam sambutannya menyampaikan, menggunakan pemanfaatan tenaga yang berlebih mirip yg waktu ini terjadi, bangsa Indonesia akan menunggu masa krisis tenaga. buat itu, perlu terus dikembangkan energi baru terbarukan menjadi cara lain sumber energi.
waktu ini Itera telah mempunyai prodi yang berkaitan menggunakan EBT, yaitu Prodi Teknik Sistem energi (TSE) serta sudah menerima pengakuan asal pemerintah melalui Kemdikbud Ristek RI, serta telah meluluskan mahasiswa.
“konvensi beserta ini akan berdampak sangat besar pada keseharian kita, khususnya di bidang pendidikan buat mengingatkan generasi muda,” ungkapnya dikutip dari halaman Itera.
“Tentu agar mempunyai komitmen serta berkontribusi dalam memecahkan perseteruan global pada bidang tenaga,” imbuh Rektor Itera.
Demi keselamatan global bersama
Sementara PT Wijaya Karya Tbk., yang diwakili ketua Divisi Engineering, Aris Rahman berharap tenaga baru terbarukan bisa dijadikan sebagai suatu hal yg tidak mahal serta tidak sulit untuk pada kembangkan dan diinovasikan menjadi terobosan baru, buat pembelajaran beserta.
“buat menyelamatkan negeri ini, PT Wika sangat terbuka dengan global pendidikan tinggi melalui para akademisi menjadi pengembang pendidikan buat membuatkan EBT demi keselamatan dunia beserta,” terang Aris Rahman.
Dalam kesempatan tadi, Direktur Kelembagaan, Dirjen Dikti, Kemdikbud Ristek, Lukman S.T., M.U., mengungkapkan bahwa prodi dengan penekanan EBT bisa berkesinambungan dan bisa bersaing menggunakan prodi lainnya. sebab energi terampil serta ahli pada bidang EBT sangat diharapkan.
“Kami berharap supaya Prodi menggunakan fokus EBT dapat dipersiapkan secara matang, serta menyampaikan manfaat luas. Pemerintah melalui Kemendikbud Ristek akan memfasilitasi untuk mengembangkannya,” harap Lukman.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan